Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 28 Februari 2016

Tag:

Mengenal Lebih Jauh Budaya Belitung

Budaya adalah cara hidup suatu masyarakat dan jati diri dari bangsa itu sendiri. Kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan – peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus bertindak, bagaimana masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi.
Berbicara mengenai budaya Belitung, berarti kita bicara mengenai sejarah dan cara hidup orang Belitung, setiap masyarakat di Belitung memiliki cara hidup yang berbeda karena dipengaruhi banyak hal, namun hal inilah yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut dan untungnya semua kebudayaan Belitung masih bisa kita lihat sampai sekarang karena kebudayaan tersebut masih terjaga dan tidak luntur akibat kemajuan ataupun kebudayaan yang lain.
Untuk bisa mengetahui kebudayan-kebudayan tersebut marilah kita baca lebih lanjut!

Ada beberapa budaya Belitung yang masih cukup dikenal sampai saat ini. Budaya tersebut diantaranya adalah:

1. Maras Taun

bisa dibilang adat yang satu ini merupakan yang paling terkenal dibanding adat lainnya di Belitung. Maras taun merupakan sebuah upacara atau perayaan yang diperingati setelah berhasil melewati musim panen padi, acara Maras taun biasanya dilakukan setiap tahun yang dipimpin oleh dukun kampung, dukun ini juga merupakan sebagai ketua kampung desa selain adanya Lurah atau Kepala desa.
Maras Taun biasanya dirayakan bersama masyarakat-masyarakat sekitar, untuk mengikuti acara ini tidak ada batasan atau larangan dimana semua orang bisa berpartisipasi.
Jika diartikan lebih dalam lagi, Maras taun adalah sebuah ritual doa, di perhelatan acara ini kita bisa menemukan kesenian daerah Belitong seperti tari sepen, nutok lesong panjang dan ngemping.
Maras taun merupakan tradisi yang sudah lama terjadi di pulau Belitung dan tidak diketahui pasti kapan awal mulanya.
Maras taun biasanya dimulai dengan membuka hutan guna untuk berlahan sebagai sumber mata pencarian dan sumber makan utama, sebagai rasa syukur panen inilah maka kemudian diadakan perhelatan ritual Maras taun setiap tahunnya. Rasa syukur ini dimintakan pada yang Maha kuasa untuk keselamatan warga dan keberhasilan panen di tahun yang akan datang.


2. Buang Jong



Buang Jong atau Muang Jong merupakan adat tradisional yang Berasal dari suku sawang yang ada di Belitung, "Buang" berarti membuang dan "Jong" berarti perahu, dan jika diartikan secara keseluruhan Buang Jong berarti membuang perahu ke laut, perahu yang digunakan merupakan miniatur yang terbuat dari bambu, dimana di dalam perahu tersebut telah diisi berbagai macam sesajen, biasanya perahu ini juga dihiasi dengan daun kelapa.
Acara Buang Jong ini dipimpin oleh seorang dukun atau kepala suku setempat dimana acara ini berlangsung selama 3 hari, 3 malam, biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus atau November, di mana angin dan gelombang sangat besar di Belitung, adat ini dilakukan oleh masyarakat Sawang dengan harapan mendapat perlindungn dan keselamatan ketika sedang berlayar ke laut untuk mencari ikan. adat Buang Jong ini sudah dilakukan turun-temurun oleh suku sawang.


 3. Nirok Nanggok
Nirok Nanggok merupakan sebuah acara yang dilaksanakan masyarakat secara bersama pada saat musim kemarau panjang. "Nirok" adalah sebuah kata kerja yang berasal dari "Tirok" yang merupakan alat untuk menombak ikan, alat ini berupa kayu dimana diujung kayu akan dipasang alat tombak yang terbuat dari besi, sedangkan "Nanggok" berupa kata kerja yang berasal dari "Tanggok" yaitu sejenis jala kecil dengan gagang dari kayu ataupun rotan.
Nirok Nanggok merupakan acara yang sakral, dimana setiap pelaksanaannya harus melalui tahap-tahap yang cukup panjang dan aturan-aturan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
Kegiatan ini biasanya dilakukan beramai-ramai oleh masyarakat sekitar dan dipimpin oleh dukun setempat, puncaknya adalah dimana seluruh warga yang berpartisipasi akan mencari ikan bersama atau berombongan dengan alat Tirok dan Tanggok di sungai-sungai yang telah ditentukkan oleh dukun.


 4. Antu Bubu

Antu bubu adalah sebuah tradisi kuno rakyat Belitung, Tradisi ini diperkenankan hanya untuk orang dewasa dan bukan untuk anak-anak, dalam permainan ini dipimpin oleh seorang dukun kampung. permainan ini dulunya digelar pada waktu yang khusus. "Antu" berarti hantu dan "Bubu" merupakan sebuah alat untuk menangkap ikan yang tebuat dari rotan.
Permainan Antu Bubu dimulai dengan pembacaan doa oleh dukun guna menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi, sementara itu dalam permainan ini akan menyediakan beberapa sukarelawan atau para pemain yang sudah terlatih untuk memeluk Bubu, tapi tidak semudah itu karena Bubu yang dipeluk sudah terdapat hantu atau roh di dalamnya, roh tersebut memang sengaja dipanggil oleh dukun dan tenang saja karena para sukarelawan akan masih tetap aman selama acara masih dipimpin oleh dukun tersebut, pemain akan dinyatakan menang apabila sudah berhasil mengendalikan Bubu.

Berikut adalah beberapa kebudayaan Belitung yang masih terkenal dan terjaga keasliannya, kebudayaan-kebudayaan ini pun cukup mudah untuk kita temui di Belitung dan tentunya sangat seru untuk dinimati, sebenarnya masih ada banyak lagi kebudayaan Belitung tapi saya akan membahasnya dilain waktu. Jangan lupa komentar ya. Terimkasih

About Unknown

Hi, My Name is Alvin. I am a webdesigner, blogspot developer and IT designer.

1 comments:

  1. How to make a $1000 casino bet with an online sportsbook
    The only way to 창원 출장샵 do this is to download a 광명 출장샵 software that accepts PayPal and make 포천 출장마사지 bets on sports. PayPal 광주 출장안마 allows you to deposit 제주 출장마사지 in real money,

    BalasHapus